Perekonomian Somalia Bangkit Dari Abu

Perekonomian Somalia Bangkit Dari Abu

Hari-hari ini orang Somalia mengenang kehidupan sebelum perang. menggunakan rasa nostalgia, mereka merenungkan hari-hari tanpa beban seperti berenang, piknik, dan menonton film; waktu anak-anak bersekolah, ekonomi tumbuh dan usaha berkembang pesat, menyediakan lapangan kerja bagi ribuan rakyat Somalia.

Masa keemasan itu akan segera berakhir di tahun 1991 dengan dimulainya perang yg melemahkan yg menghancurkan perekonomian serta melenyapkan sistem perbankan. waktu ini penyebutan Somalia memunculkan ilustrasi mengerikan tentang kegiatan mematikan agresif Al-Shabaab, pelaku bom bunuh diri atau bajak laut.

Tapi kengerian yang mendefinisikan Somalia selama perang saudara perlahan-huma memberi jalan pada Somalia baru, yg menjadi cukup damai dan membentuk kemajuan sosial ekonomi dan politik yg lambat akan tetapi stabil. Masalahnya adalah hanya sedikit orang yang memperhatikan perubahan ini.

Perekonomian Somalia Bangkit Dari Abu

Dana Moneter Internasional (IMF), yang memulai balik korelasi menggunakan negara game online itu di April 2013, memberikan agama di narasi Somalia yang baru. Tinjauannya terhadap ekonomi Somalia, yang pertama oleh IMF pada lebih dari dua dasa warsa, mencatat bahwa antara 2012 serta 2014, PDB riil Somalia tumbuh sebesar 3,7%.

Meskipun Somalia belum dapat meminta bantuan keuangan asal IMF sebab tunggakan yang telah berlangsung lama – sebesar US$328 juta pada akhir tahun 2015 – pengakuan baru sang IMF merupakan langkah pertama yg kritis dan membagikan bahwa negara itu sedang menata gedung administrasinya.

Pertumbuhan ekonomi Somalia sebagian didorong oleh peningkatan produksi pertanian. dari Organisasi Pangan serta Pertanian (FAO), di tahun 2014, Somalia mengekspor lebih asal lima juta ternak ke pasar di Negara-negara Teluk—jumlah ekspor binatang hayati tahunan tertinggi dalam 20 tahun terakhir.

Ini terdiri dari 4,6 juta kambing serta domba, 340.000 sapi serta 77.000 unta, serta total nilai asumsi $360 juta berkontribusi 40% terhadap produk domestik bruto negara itu. akibat asal aktivitas ekonomi baru praktis dipandang di Mogadishu, mak kota negara itu, pada mana gedung perkantoran serta apartemen rumah yang menarik menggantikan struktur yang bobrok dan penuh peluru.

Dulunya adalah area embargo terbang bagi maskapai komersial, Mogadishu kini menerima penerbangan harian lagi. Restoran, perusahaan taksi, agen tenaga kerja, pembersih kering, sentra kebugaran, kantor real estate serta food court bermunculan pada seluruh mak kota dan di kota-kota lain pada negara ini.

Perekonomian sedang dipercepat oleh pertumbuhan peternakan serta perikanan serta kebangkitan sektor partikelir, terutama dalam industri jasa, yang meliputi telekomunikasi, konstruksi dan transfer uang. “Jika peningkatan keamanan terus berlanjut, sektor swasta yang berwirausaha akan terus menjadi kontributor paling dinamis bagi pertumbuhan ekonomi,” kata Zandamela yg optimis.